Selasa, 12 November 2013

Sisi Lain Kecamatan Medan Selayang

Ubah Rawa Jadi Tamanan Perkotaan yang Siap Panen!

Di tengah tengah sulitnya mencari lahan terbuka untuk bercocok taman di Kota Medan ternyata masih ada masyarakat yang peduli untuk membudayakan penghijauan dengan cara bercocok tanam di pekarangan rumah ataupun kantor secara sederhana. 

Berawal dari lahan rawa yang kosong, kemudian ditimbun dengan tanah maka secara perlahan  di gagaslah secara bersama sama untuk membuat lahan pertanian perkotaan (Urban Farming) di pekarangan belakang kantor Camat Medan Selayang dengan luas ± 800 m²

Adapun jenis jenis tanaman yang di taman di pekarangan kantor Kecamatan Medan Selayang sendiri meliputi sayur sawi, sayur ubi, selada, bawang, cabai, tomat, terong, buncis, kacang tanah, kacang panjang dan juga kolam ikan. 

“ Kita sudah mulai mengerjakan Urban Farming sejak Maret lalu, awalnya setelah di timbun dengan tanah hendak di buat sarana oleh raga, namun muncul ide untuk membuat lahan pertanian perkotaan, Alhamdulillah sampai sekarang terus panen ” kata Zulfahri Ahmad , Camat Medan Selayang

Zufahri menambahkan, ketekunan untuk mengerjaan lahan pertanian , pihaknya dapat memanen seminggu sekali seperti pada tanaman ubi, sawi dua minggu sekali serta tamanan lainnnya. Keistimewaan lainnya, untuk pemupukan di gunakan pupuk yang organik yang dibuat dengan sampah sisa makanan serta dedaunan sehingga, hasil sayuran dapat aman dimakanan untuk kesehatan tubuh manusia. 

Pada saat memanen dirinya juga selalu mengajak para lurah serta masyarakat agar menikmati hasil dari menanamnya, dan mendorong pada tingkat kelurahan untuk membuat hal yang serupa dengan menanam tanaman perkotaan, namun jika tidak ada maka di carikan lahan warga yang kosong dan di perbolehkan untuk menanam berbagai macam sayuran. 
“ Dalam mengerjakan lahan pertanian perkotaan ini, tidak juga terlepas dari peran komunitas peduli lingkungan kecamatan Medan Selayang yang aktif dan rutin membuat kegiatan ” kata bapak tiga anak ini.

Adapun komunitas lingkungan yang di maksud antara lain, kelompok pemuda peduli lingkungan (Kopling) serta kelompok sadar lingkungan (Darling) untuk yang usianya lebih tua dan juga peran Camat selaku pembina. Untuk kian memantangkan konsep penghijauan ini, pihak kecamatan kerab mengundang aktivis peduli lingkungan seperti ibu Dewi Budiarti Tarunajasaid. 

” Dari tanaman perkotaan yang kita kerjakan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mulai menamam tumbuhan di pekarangan rumah, selain itu juga dapat menambah penghasilan jika benar benar masyarakat konsisten,  Insya Allah sesuai dengan program pemerintah, Medan Berhias” tandasnya. Rholand Muary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Sumut Paten” dalam Analisa Wacana Kritis

Sumut Paten, kini sudah menjadi jargon politik dan ciri khas dari Gubernur Sumatera Utara, Ir. HT. Erry Nuradi, M.Si. Dalam berbaga...