Selasa, 12 November 2013

Melihat Komunitas Sumatran Youth Food Movement (SYFM)


"Anak Muda yang Kampanyekan Kedaulatan Pangan"

Aksi aksi mahasiswa tidak selamanya harus di lakukan dengan aksi bakar ban dan merusak fasilitas umum, namun juga dapat di lakukan dengan cara cara yang santun dan simpatik terutama dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat banyak.

Berawal dari kelompok diskusi mahasiswa di kampus yang bernama Forum diskusi diatas air (fordisir)  dan saling bertukar informasi seputar masalah pangan. Maka kemudian terbentuklah komunitas anak muda yang peduli akan kedaulatan pangan yang dinamakan oleh Sumatran Youth Food Movement (SYFM). 

SYFM sendiri merupakan gerakan kedaulatan pangan yang di gerakkan oleh kelompok pemuda dan mahasiswa yang bertujuan  untuk mengkampanyekan kedaulatan pangan kepada masyarakat. Memilih isu kedaulatan pangan sendiri,  dikarenakan pada dasarnya hak setiap bangsa dan setiap rakyat untuk memiliki kemampuan untuk memproduksi kebutuhan pokok pangan secara mandiri yang dimiliki oleh  dimiliki rakyat secara berdaulat.

“Saat ini kedaulatan pangan menjadi lips Service pemerintah semata, padahal kenyataannya banyak petani, peternak, nelayan harus bersaing dengan harga pasar yang sudah dikuasi oleh kaum kapitalis, dan masuk dalam kebijakan impor, seperti impor beras,  padahal Indonesia merupakan Negara agraris” ujar Randa Putra Kasea Sinaga kordinator SYFM  saat acara buka bersama di kafe Rimba jalan Bunga Cempaka bersama anggota SYFM lainnya. 

Mahasiwa FISIP USU ini pun menjelaskan, adapun bentuk bentuk kampanye yang biasa di lakukan merupakan hal hal yang sederhana tidak harus membakar ban dan merusak fasilitas umum, melainkan dengan cara diskusi rutin dari kampus ke kampus, kampanye melalui facebook dan twitter, akustikan di jalanan bahkan ngamen bersama dari kafe ke kafe sembari menyebarkan selebaran yang berisikan pentingnya kedaulatan pangan. 

“Meskipun tergolong baru, namun kami berencana akan mengumpulkan perwakilan pemuda dan mahasiwa Se- Sumatera Utara untuk membahas kedaulatan pangan dan rencana tindak lanjut dari gerakan ini yang di pusatkan di kota Medan” kata Randa mahasiswa angkatan 2008 ini.

Randa menambahkan, kegiatan ini akan di gelar usai lebaran dengan beberapa agendanya diantaranya, Forum discussion group (FGD), berkunjung ke pasar pasar tradisional di Medan, dan berkunjung ke pertanian pertanian berkelanjutan. 

Randa menjelaskan, Kedaulatan Pangan tidak hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah semata, tetapi Kedaulatan Pangan juga merupakan tanggungjawab seluruh komponen bangsa termasuk masyarakat itu sendiri.

“Pada intinya, kaum muda sebagai bagian yang penting di dalam masyarakat, selain sebagai penerus bangsa juga memiliki potensi yang besar sebagai pemangku kekuatan dalam pengaruhnya terhadap sistem sosial ekonomi, budaya, politik dalam mewujudkan kedaulatan pangan” tandasnya.  

Untuk di Medan, Anggotanya sendiri juga tidak hanya berasal dari mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) melainkan dari kampus Universitas negeri medan (Unimed), Universitas muslim Nusantara (UMN), Universitas Al Wasliyah (Univa), Universitas Panca Budi, UISU serta organisasi organisasi mahasiswa dan komunitas Medan lainnnya. Rholand Muary


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Sumut Paten” dalam Analisa Wacana Kritis

Sumut Paten, kini sudah menjadi jargon politik dan ciri khas dari Gubernur Sumatera Utara, Ir. HT. Erry Nuradi, M.Si. Dalam berbaga...