Jumat, 15 November 2013

Kiprah Indra Gunawan, Ciptakan alat Hemat Bahan Bakar Minyak dan Gas

" Sempat Gak Punya Uang Untuk Ongkos Berangkat "

Belajar dengan sungguh sungguh maka hasil nyata akan dapat di raih, begitu lah kata kata yang tepat untuk di lekatkan kepada  Indra Gunawan, mahasiswa semester akhir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)  USU ini 
Berkat kegigihannnya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, menghantarkan dirinya untuk dapat menciptakan alat penghemat bahan bakar minyak dan gas yang dinamainya “Evindo”.  Tak cukup sampai disitu, dirinya juga telah mengikuti Kompetisi Technopreneurship Pemuda Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) 2013 di Serpong Tangerang awal bulan lalu, dan berhasil menjadi juara 1 dengan menyisihkan 40 peserta dari 4.860 proposal yang masuk dari seluruh Indonesia.

“ Nama alat penghemat bahan bakar ini saya namakan Evindo yang kepanjangannya Energi Inovasi Anak Indonesia” ujar Indra Gunawan di kampus USU

Indra menceritakan awal mulanya menciptakan alat pengemat BBM ini sebagai bagian penyempurnaan hasil cipta kenderaan dengan berbahan bakar air plus etanol yang di hasilkan oleh FMIPA USU beberapa waktu lalu, namun seiring berjalannya waktu akhirnya dirinya memutuskan untuk dapat berdiri sendiri tidak hanya di peruntukkan untuk bahan bakar ethanol, namun juga dapat digunakan oleh bahan bakar lain, seperti bensin, solar dan gas. 

Untuk bisa membuat alat tersebut, dirinya hanya di bantu oleh temannya yang hanya seorang mekanik serta banyak membaca buku dan internet. Dari internet lah, dirinya mendapatkan informasi untuk mengikuti Kompetisi Technopreneurship Pemuda Nasional.

“ Waktu di umumkan proposal saya lulus, saya sempat bingung untuk berangkat ke Serpong untuk ikuti Bootcamp karena saya  gak punya uang untuk ongkos berangkat kesana” ucap mahasiswa Fisika USU ini.

Namun setelah menghubungi pihak dekanat, akhirinya dirinya diberikan pinjaman uang untuk ongkos berangkat mengikuti bootcamp bersama peserta yang lain di Serpong, dan berdasarkan penilaian dari para dewan juri , memutuskan dirinya menjadi juara satu dan mendapatkan uang sebesar 50 juta rupiah yang di serahkan oleh Menristek RI. 

Indra juga menceritakan dirinya awalnya dalam pengembangan alat ini sempat tidak di dukung oleh orang tua karena membuang waktu dan uang serta membuat dirinya selalu begadang, belum lagi skripsinya yang belum terselesaikan, namun karena hasilnya juga terlihat, orang tuanya pun semain yakin, bahwa bakatnya tidak hanya menemukan teknologi namun membawa peluang bisnis.

“Saat ini saya juga punya PT (Perseroan Terbatas) dan sudah di patenkan hasil ciptaan saya ini oleh Kemenristek” tandasnya Indra yang sebentar lagi akan meja hijau ini.

Maka untuk kedepannnya, dirinya juga sudah di tawarin oleh beberapa perusaan asing dan dalam negeri untuk mengembangkan hasil ciptaannya untuk kebutuhan penghematan bahan bakar minyak dan gas yang ada di Indonesia. Saat ini dirinya dan beberapa rekannnya sudah memasangkan alat tersebut ke sepeda motor dan mobil dan hasilnya terbukti menjadi lebih hemat.

“Cita cita saya, ingin jadi Technopreneurship dari hasil ciptaan saya, mengarumkan nama USU sendiri  dan tentunya membantu masyarakat untuk menghemat bahan bakar yang semakin langka ini” tambahnya. 

Saat ini dirinya pun turut mengikuti pameran pameran teknologi ke daerah daerah bersamaa dengan program pameran Kemenristek RI. Untuk saat ini alat tersebut belum di perjual belikan, namun jika di taksir harga satu unitnya hanya seratus ribu rupiah dan mampu bertahan selama tujuh tahun kedepan. 

Penghemat bahan bakar minyak dan gas diametrical magnetizing technologi sendiri merupakan teknologi dengan penggunaan medan magnet secara diametris dari material magnet permanen berbentuk silinder sehingga medan magnet dan energi ionisasi lebih besar, lebih mudah dalam proses produksi dan menghemat bahan baku. 

 Alat ini sendiri  mampu meningkatkan kualitas bahan bakar dengan mengubah molekul bahan bakar menjadi ion positif sehingga terjadi pembakaran yang lebih sempurna yang dapat meningkatkan performa mesin, menghemat bahan bakar sebesar 30-50%, memperpanjang usia mesin, mengurangi emisi gas buang dan global warming. Alat ini dapat di gunakan untuk kompor, sepeda motor, mobil, genset, kapal laut, boiler dan mesin industri lainnya. Rholand Muary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“Sumut Paten” dalam Analisa Wacana Kritis

Sumut Paten, kini sudah menjadi jargon politik dan ciri khas dari Gubernur Sumatera Utara, Ir. HT. Erry Nuradi, M.Si. Dalam berbaga...