"Negeri Para Bandit"
Pementasan
ke 117 dari teater ‘O’ ini sebagai bentuk penggalangan dana untuk Aquila bayi
penderita Atresia Billier yang masih membutuhkan uluran tangan para dermawan
guna meringankan biaya operasinya di RSCM Jakarta.
Dengan
mengambil cerita ‘Negeri Para Bandit ’,
menceritakan sosok ketua dewan yang berseteru di rumahnya hingga terbawa bawa
keruang sidang. Sementara yang menjadi
masalahnya bukan hal yang berbau dengan kepentingan rakyat, melainkan dengan
sosok jaka Sembung Bawa Golok yang menjadi momok. Tak berselang lama sidang pun
bubar setelah kehadiran empat Detektif Danga- Danga.
“Harga
Jengkol sekarang mahal pimpinan.. Petai juga mahal pimpinan.. ada apa ini…”
interupsi dari Wakil ketua DPRD Sumut, HM Affan ke pimpinan dewan dalam
sepenggal kalimat pementasannnya kepada
awak media di kantin Fakutas Ilmu Budaya (FIB) USU Medan, Selasa sore (18/6) yang lalu.
Dalam
pementasan nya ini, Affan memberanikan diri untuk menjadi pemain dalam
pementasan yang berjumlah hampir 20 pemain yang di dalamnya terdapat mahasiswa,
serta pekerja seni yang sudah melanglang buana sampai ke Jakarta. Bagi Affan sendiri ke ikutsertaannnya sebagai
pemain karena dorongan hati nurani untuk membantu Aquila yang masih terkatung
katung dalam biaya operasi.
“Saya
berharap ada pejabat, pengusaha, masyarakat atau siapapun itu yang memiliki
empati kepada adinda kami Aquila, bayi penderita Atresia Bilier untuk mau
memberikan donasinya sedikit” kata Affan yang juga alumni Sastra USU ini.
Untuk
di kalangan pejabat, Affan juga sudah mengundang, Kapolda Sumut dan wakil
gubernur Sumut yang sudah mengatakan akan mengadiri pementasan ini. Namun yang
paling terpenting dukungan dari masyarakat beramai ramai untuk datang ke Taman
Budaya Sumatera utara (TBSU).
Sementara
itu, Sutradara dari ‘Detektif
Danga-Danga’, Yusrianto Nasution menceritakan bahwa pementasan kali ini dengan
mengambil tema Negeri Para Bandit merupakan bentuk sidiran dari kinerja wakil
wakil rakyat yang sebenarnya tidak ada kerjaannya, namun tetap dibalut dengan
bentuk yang lebih ringan dan nuansa komedi begitu kental.
“
Penampilan dari Detektif Danga-Danga tetap dibalut dengan nuansa komedi namun
sarat akan makna” kata Yusrianto Nasution.
Kegiatan
pementasan Detektif Danga-Danga di gelar pada hari Jumat (21/6) pukul 16.00 Wib
serta hari Sabtu (22/6) pukul 20.00 Wib di Taman Budaya Sumatera Utara. Untuk
pemesanan tiket dapat di peroleh di sekretariat teater ‘O’ di FIB USU. Rholand muary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar