“Kembalikan Citra Positif ke Masyarakat"
Menjalani
kehidupan sementara di panti rehabilitasi Narkoba untuk melepaskan diri dari
ketergantungan mengkonsumsi Narkoba tentunya tidak segampang yang di bayangkan,
karena obat terlarang itu, sudah merubah perilaku dan kemampuan otak
seseorang, Namun bukan berarti menjalani
rehabilitasi Narkoba dapat menghilangkan kemampuan kreatifitasnya untuk meraih
masa depan , seperti yang di lakukan oleh komunitas Jepret Panti
Sosial Pamardi Putra (PSPP) Insyaf,
yang memamerkan hasil kreativitas seni fotografinya
kepada masyarakat selama tiga hari, beberapa bulan yang lalu.
Suasana Panti rehabilitasi saat itu sedikit
berubah, tiang tiang lorong bangunan panti yang biasanya kosong melompong kini
tampak ramai dengan tempelan tempelan foto jepretan yang diantaranya hasil
jepretan sendiri warga panti rehabilitasi Narkoba, tak hanya di ramaikan oleh
lingkungan panti, bahkan keluarga Klien (Sebutan untuk warga yang menjalani
rehabilitasi) juga ikut melihat lihat hasil jepretan anak anak mereka bahkan
memuji hasil karyanya tidak kalah dengan hasil foto jepretan fotografer
terkenal seperti yang sering tampil di media massa.
Hady Baskoro salah satu anak yang
menjalani rehabilitasi Narkoba menceritakan, dirinya sangat tertarik dalam
dunia fotografi karena dapat mengabadikan momen momen penting agar tidak
hilang, selain itu juga setelah keluar dari panti rehabilitasi dirinya
berencana akan membuka usaha di kampungnya lewat dunia fotografi seperti
membuat foto prawedding yang dapat mendatangkan pemasukan.
"
Saya seneng foto saya dipamerkan, walaupun mungkin kemampuan saya belum
seberapa, tapi banyak yang memuji dan ada juga yang memberi masukan” ujar Hady
Baskoro
Hady
yang sudah menjalani rehabilitasi selama 8 bulan ini, sebelum pameran foto
telah mendapatkan ilmu pengetahuan fotografi di kelas yang mendatangkan
instruktur yakni bapak Nurhadi Pratama , sehingga hasil hasil jepretannnya sudah
memiliki nilai jurnalistik dan dapat di jual ke masyarakat.
“
Sebenarnya saya masih perlu belajar banyak, karena kurang banyak jam terbangnya
terutama untuk foto-foto model, saat ini
saya nyumbang 6 foto untuk di pamerkan” ucap Hady yang berasal dari Rantau Parapat
ini.
Hady
yang menyukai jenis-jenis foto Makro ini juga berencana setelah keluar dari
panti akan membuka usaha jasa foto Wedding
dan Prawedding di kampung halamannya dan tidak akan terjerumus kembali
di dunia Narkotika.
Sementara
itu, Dodi Efditianur, selalu Manajer Bimbingan Keterampilan Desain Grafis
& Fotografi Insyaf mengatakan kegiatan pameran fotografi ini bertujuan sebagai
sarana persiapan bagi klien untuk kembali ke masyarakat.
“ Harapannya
agar klien dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, bisa kembali berfungsi
positif di masyarakat, dan agar masyarakat pun mau mengapresiasi serta siap
menerima mereka kembali” ujar Dodi.
Dodi
menambahkan, mantan pecandu Narkoba panti rehabilitasi telah 6 bulan mengikuti
Bimbingan Keterampilan Desain dan Fotografi yang juga membentuk komunitas
Jepret, anggotanya terdiri dari Klien
dan juga pegawai panti sendiri.
“ Foto
yang dipamerkan berjumlah 42 foto meliputi jenis2 Foto Beauty & Fashion,
Landscape, Makro, Human Interest, Nature (Alam), Arsitektur, Wedding &
Prewedding, dan Levitasi” pungkasnya.
Saat ini Panti
Sosial Pamardi Putra (PSPP) Insyaf merupakan panti rehabilitasi sosial korban
penyalahgunaan Narkoba yang dikelola KEMENTERIAN SOSIAL RI. Panti ini saat ini
merehabilitasi sekitar 90 klien yang mengalami ketergantungan berat dan yang
masih dalam taraf pemakaian awal (coba-coba).
Setelah
seorang klien melewati fase awal rehabilitasi, ia selanjutnya memasuki fase
persiapan kembali ke masyarakat atau fase Resosialisasi. Pada fase inilah mereka
diberikan bimbingan keterampilan seperti Fotografi. Rholand Muary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar